Diberdayakan oleh Blogger.

About

My Name Is Mia

my widget

RSS


D’massiv “Jangan Menyerah
intro: F G Am
F G C
F G Am
F G C

F G Am
Tak ada manusia
F G Am
Yang terlahir sempurna
F G Am
Jangan kau sesali
F G C
Segala yang telah terjadi

F G Am
Kita pasti pernah
F G Am
Dapatkan cobaan yang berat
F G Am
Seakan hidup ini
F G C
Tak ada artinya lagi

[chorus]
F G Am
Syukuri apa yang ada
F G C
Hidup adalah anugerah
F G Am
Tetap jalani hidup ini
F G C
Melakukan yang terbaik

intro: F G Am
F G C

chorus2:
F G Am
Tuhan pasti kan menunjukkan
F G C
Kebesaran dan kuasanya
F G Am
Bagi hambanya yang sabar
F G C
Dan tak kenal Putus asa

F G Am F G C F G Am
F G C

Outro:
F G Am
F C


Cinta Ini Membunuhku
C
kau membuat kuberantakan
Am
kau membuat ku tak karuan
Dm
kau membuat ku tak berdaya
G
kau menolakku acuhkan diriku
C
bagaimana caranya untuk
Am
meruntuhkan kerasnya hatimu
Dm
kusadari ku tak sempurna
G
ku tak seperti yang kau inginkan
Reff :
C                    CMaj7
kau hancurkan aku dengan sikapmu
Em           A         Dm
tak sadarkah kau telah menyakitiku
Em    F            Em    Am
lelah hati ini meyakinkanmu
Dm        G
cinta ini membunuhku
Int : F G E/G# Am Em Dm Em F G
Coda : A# Am C

Sudahi perih ini

intro] D A D A

D          A/C#
Apa yang harus
     Am         B            Em
Ku lakukan lagi bila kau tak setia
       Gm                      D
Karena aku hanya seorang manusia
                 A
Yang tak kau anggap

D/F# G      D       A/C#     
  Aku  tlah coba untuk
     D/F# G     D           A
memahamimu Tapi kau tak peduli


[chorus]
D                            G
Cukup sudah Kau sakiti aku lagi
                Em
Serpihan perih ini
 A             D
Akan ku bawa mati

D        A/C#
Aku mencoba
     Am           B           Em
Memberikan segala yang telah aku punya
       Gm                  D      A
Namun semuanya hanya sia-sia percuma

D/F# G      D       A/C#     
  Aku  tlah coba untuk
     D/F# G     D           A
memahamimu Tapi kau tak peduli


[chorus]
D                            G
Cukup sudah Kau sakiti aku lagi
                Em
Serpihan perih ini
 A             D
Akan ku bawa mati

[solo] D Em F#m G A

[chorus]
D                            G
Cukup sudah Kau sakiti aku lagi
                Em
Serpihan perih ini
 A             D    A
Akan ku bawa mati  oooo
   D                              G
Sampai kapan Bisa membuatmu mengerti
                F#m Bm
Membuat aku bermakna
   Em   F#m  G    A   
Di hatimu di matamu sayang

[outro] D A/C# D F#m-G

d'Masiv - Cinta sampai di sini

[intro] Am C F G 2x

Am G F
mencoba tuk pahami
Am G F
mencari celah hatimu
Am G F
bila harus menangis aku kan menangis
Am G F
namun air mata ini telah habis

[chorus]
Am C
segalanya telah kuberikan
G F
tapi kau tak pernah ada perhatian
Am C
mungkin kita harus jalani
G F G
cinta memang cukup sampai di sini

[intro] Am C F G 2x

Am G F
mencoba tuk rasuki
Am G F
menyentuh palung jiwamu
Am G F
bila harus mengiba, aku kan mengiba
Am G Am G F
namun rasa ini telah sampai di ujung lelahku

[chorus]
Am C
segalanya telah kuberikan
G F
tapi kau tak pernah ada perhatian
Am C
mungkin kita harus jalani
G F G
cinta memang cukup sampai di sini

[interlude] Am C G F G 2x

Chord Gitar D'Masiv Merindukanmu

Intro C Cmaj7 F

C            Cmaj7   F
saat aku tertawa di atas semua
C           Cmaj7      F
saat aku menangisi kesedihanku

 Am   G            F
aku ingin engkau selalu ada
 Am   G           F    G
aku ingin engkau aku kenang

    F                 Em
selama aku masih bisa bernafas
              Dm      G
masih sanggup berjalan
            C
kan slalu memujamu
               F
meski ku tak tau lagi
           Em   A
engkau ada di mana
      Dm     G   
dengarkan aku ku merindukanmu

C

C            Cmaj7   F
saat aku mencoba merubah sgalanya
C           Cmaj7     F
saat aku meratapi kekalahanku

Interlude  Am G F G

Am Dm
      F      G             C
dengarkan aku ku merindukanmu


Chord D'masiv - Natural

Intro : C
C                            Gm
Ku suka kamu apa adanya
F                                   C
Senatural mungkin aku lebih suka
C                             Gm
Ku suka kamu begini saja
F                           Fm                            C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya

          Dm          F
Aku hidup di dunia
             C 
basic-chord.blogspot.com
Ingin tenang baik-baik saja
              Dm       F                 G
Bersamamu aku bisa melewati itu

            C               B     Am  G
Bukan aku yang mencarimu
            F                 C  Dm  G
Bukan kamu yang mencari aku
            C                      G
Cinta yang mempertemukan
        F             C   Dm G
Dua hati yang berbeda ini

C                             Gm
Ku suka kamu apa adanya
F                                  C
Senatural mungkin aku lebih suka
C                             Gm
Ku suka kamu begini saja
F                           Fm                            C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya

           Dm       F
Aku hidup di dunia
            C
Ingin tenang baik-baik saja
             Am        F                   G
Bersamamu aku bisa melewati itu, melewati itu..

            C     G              C
Bukan aku yang mencarimu
            F                C  Dm  G
Bukan kamu yang mencari aku
                  C         G     Am-G
Cinta yang mempertemukan
           F             G  C Dm-G
Dua hati yang berbeda ini
Bm          C
Is you, is you

Int : Bm Am C F
       Bb C
           G                 Am-G
Cinta yang mempertemukan
         F              C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
             C               G   Am-G
Bukan aku yang mencarimu
             F                 C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku

           C                F     Am-G
Cinta yang mempertemukan
        F             Em  D  G
Dua hati yang berbeda ini
         G          Em   F  G C
Dua hati yang berbeda ini






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kumpulan Dongeng Bobo

 

Balon Keinginan
Oleh: Yanti Susanti (Bobo No. 10/XXX)


Setiap warga kerajaan Khayali bisa mendapatkan apa
saja yang mereka inginkan. Di sebelah timur istana Raja Don ada sebuah ruangan ajaib. Kamar Keinginan namanya. Kamar itu sangat luas. Di langit-langitnya yang tinggi terdapat Balon-Balon Keinginan berwarna-warni. Besar, kecil, berterbangan dan bergerak bebas. Permukaaan balon-balon itu berkilauan. Kalau saling bertabrakan akan memantul-mantul.


Setiap warga Khayali boleh memasuki kamar itu. Jika membayar dua keping, mereka bisa menyewa alat penangkap balon. Warga tidak boleh membawa alat sendiri.

Berbagai macam balon keinginan ada di situ. Asal sabar, siapa saja bisa meraih balon-balon tersebut. Balon berisi keinginan yang mudah dikabulkan biasanya melayang lebih rendah. Gerakannya juga lebih lamban.

Tipo kecil adalah warna kerajaan Khayali. Ia sering berkhayal memiliki dua keping uang. Ia ingin menangkap balon “Pembuat PR”. Supaya ia tak perlu mengerjakan PR-nya setiap hari. Namun, Tipo merasa heran melihat ayahnya. Ayah Tipo, Pak Seblu, tidak tertarik pada balon keinginan.

Pada suatu hari, Pak Seblu dipanggil menghadap Raja Don. Raja Don memerintahnya untuk membuat Gapura Istana yang baru. Gapura itu harus lebih bagus dan megah. Pak Seblu memang sudah biasa merancang rumah dan taman. Tapi baru kali ini mendapat pesanan dari Raja. Pak Seblu senang, tapi juga gugup dan takut akan mengecewakan Raja Don.

Tiga hari Pak Seblu melamun saja di bawah pohon halaman Istana. Kertas dan pena tergeletak di sampingnya. Setelah itu, Pak Seblu mengurung diri di ruang kerjanya. Hanya sesekali ia keluar. Kumis dan jenggotnya memanjang tak terurus.

Tipo kesepian, karena biasanya ia bercanda dan mengobrol dengan ayahnya. Untung ibunya tahu kesepian hati Tipo. Setiap sore, saat ayahnya di ruang kerja, Tipo berjalan-jalan dengan Ibu.
“Bu, kenapa Ayah tidak mengambil saja balon keinginan “Gapura Baru Istana”? Supaya Ayah tak perlu susah-susah bekerja.”
Ibu tersenyum sedikit, lalu berkata, “Tipo, jawaban pertanyaan itu harus kamu temukan sendiri. Semua warga negeri ini harus menemukan jawaban masalahnya sendiri. Kalau belum mendapatkannya, dia tidak akan pernah menjadi dewasa.” Mendengar jawaban itu, Tipo hanya diam. Ia tidak mengerti maksud perkataan ibunya.

Suatu sore, Tipo mengisi waktunya dengan menyusun pasel dari Paman Miwin. Pasel kayu itu susah sekali. Tapi menurut gambar petunjuknya, pasel itu akan membentuk gambar jembatan gantung yang indah sekali.
Esoknya, ayah Tipo sudah bercukur rapi. Dengan wajah berseri Pak Seblu berkata bahwa gambar rancangannya sudah selesai. Sambil sarapan ayah Tipo berkata ia akan menghadap Raja. Tipo senang sekali. “Ah, Ayah akan segera bisa menemaniku membuat pasel itu,” pikirnya.

Di jalan sepulang sekolah Tipo menemukan sekeping uang. “Wow, ini hari keberuntunganku,” serunya. Tetapi di rumah, Ayah belum pulang dari istana. Sampai petang juga belum. Akhirnya ketika Tipo sudah mengatuk barulah Ayah pulang. Rupanya Raja Don menyetujui rancangan Pak Seblu. Dan langsung menyuruh Pak Seblu untuk mempersiapkan bahan bangunan dan pekerjanya.

Tipo tidur dengan gelisah. “Ayah pasti akan sibuk lagi sampai Gapura itu selesai,” keluhnya. Bangun tidur, dipandanginya pazel yang setengah jadi itu. Rasanya Tipo ingin menendangnya. Mula-mula ia memang senang mengerjakannya. Tetapi sekarang ia menemukan bagian yang sulit. Tipo ingin dibantu ayahnya. Sambil bersiap ke sekolah Tipo melamun. Lalu, “Aha, aku tahu!” Ia berlari menemui Ibu dan meminta uang, “Satu kepiiiiing, saja Bu, boleh ya?” rayunya. Ibu ingin menggembirakan hati Tipo, jadi ia memberikan satu keping.

Tipo punya rencana. Sepulang sekolah, ia pergi ke Kamar Keinginan. Ia ingin menangkap balon “Gapura Baru Istana” supaya tugas Bapak segera selesai. Dimasukinya Kamar Keinginan itu dengan takjub. Kamar itu lebih indah dari cerita orang kepadanya. Pak Penjaga tersenyum-senyum melihat Tipo masih melongo. “Nak, ini tangga dan jaringnya. Maaf, saya hanya boleh membantu sampai di pintu saja”, katanya. “Selamat, semoga keinginanmu tercapai, Nak.” Lalu ditutupnya pintu besar itu. Bam!

Tipo repot menggeret tangga dan mengempit jaring yang lebih panjang dari tubuhnya. Dipanjatnya tangga di tengah ruangan. Matanya mencari-cari. Tak lama kemudian ia melihat balon “Gapura” sedang melayang menjauh. Susah payah diraihnya dengan jaring. Tidak berhasil. Dilihatnya balon “Pembuat PR” lewat. Dia tak mau balon itu.

Tipo akhirnya merasa lelah. Ia berbaring di lantai, beristirahat. Kemudian dicobanya lagi. Sampai pegal leher dan lengannya, tapi balon “Gapura” itu tak juga tertangkap. Ia tak mau menyerah. Ia ingin membebaskan ayahnya dari kerja kerasnya. Akhirnya yang tertangkap malah balon kecil bertulisan “Pasel Selesai”. Ingin dilepasnya lagi balon ini, dan menangkap balon “Gapura” itu. Tapi dia sudah sangat lelah. Diputuskannya untuk membawa balon itu pulang. Daripada uang dua kepingnya habis percuma.

Sampai di rumah, Ibu dan Ayah sudah cemas menunggunya. Mereka menemani Tipo ke kamarnya. Dan ajaib betul! Pasel jembatan itu sudah jadi! Indah sekali, tapi anehnya Tipo tidak terlalu senang. “Ah, lebih jika aku sendiri yang berhasil menemukan keping pasel yang tepat. Lebih puas!” katanya.
“Sudah mulai besar anak kita, ya?” kata Ayah tersenyum pada Ibu. “Sudah tahu kalau bersusah payah mencapai keinginan akan lebih memuaskan.”
“Sebetulnya, di Kamar Keinginan itu aku juga bekerja keras, lo, Yah, Bu. Padahal kupikir menangkap Balon Keinginan itu gampang,” celetuk Tipo. Mereka bertiga pun tertawa terbahak-bahak.




Mengapa Beo Selalu Menirukan Suara


Oleh: Maria Erliza
(Bobo No. 8/XXX)


Dahulu kala, hewan-hewan di hutan bisa berbicara seperti manusia. Mereka bercakap, bekerja sambil bercakap, juga hidup rukun dan damai. Pada suatu hari Ibu Peri Penjaga Hutan mengumpulkan penghuni rimba. Ia berkata,
“Anak-anakku, Sang Pencipta telah menciptakan makhluk baru. Namanya manusia. Sang Pencipta memutuskan bahwa manusialah yang akan berbicara dengan bahasa kita. Dan kita diperintahkan untuk mencari bahasa dan suara baru untuk kita pakai mulai saat ini.”

Pada mulanya para penghuni rimba terkejut. Namun mereka sadar bahwa tidak mungkin menolak kehendak Sang Pencipta.
“Ibu Peri Penjaga Hutan, kami tunduk kepada kehendak Sang Pencipta. Tapi sekarang kami belum bisa mencari bahasa baru untuk kami pakai. Berilah kami waktu,” ujar Singa mewakili teman-temannya.

“Aku mengerti. Kalian diberi waktu satu minggu. Kalian akan berkumpul lagi disini dan memberitahu padaku bahasa apa yang kalian pilih. Setelah itu, pakailah bahasa serta suara itu, dan lupakan bahasa manusia.”
Maka pulanglah penduduk hutan ke tempat masing-masing. Mereka mulai berpikir keras untuk mencari suara yang gagah dan cocok untuk mereka masing-masing.

Begitulah, hari demi hari penduduk hutan sibuk bersuara. Mencari-cari suara yang akan mereka pakai selanjutnya. Singa yang telah dinobatkan sebagai raja hutan karena keberaniannya, lebih dahulu memilih suara mengaum.
“Aouuuuum,” katanya dengan gagah memamerkan suaranya. Penduduk hutan yang lain senang mendengarnya. Mereka merasa suara itu pas benar dengan bentuk tubuh singa yang gagah.

Tapi tidak semua hewan senang mendengarnya. Burung Beo yang usil malah menertawakan suara itu.
“Hahaha, mirip orang sakit gigi,” cetus Beo sambil tertawa terbahak-bahak.
Singa sangat malu mendengarnya.
Begitulah, hari berganti hari, semuanya mencoba berbagai suara kecuali Beo. Ia sibuk mengejek suara-suara yang berhasil ditemukan.
“Hahaha, seperti suara pintu yang tidak diminyaki,” ejek Beo kepada Jangkrik yang menemukan suara berderik.
“Hahaha, kudengar nenek-nenek tertawa,” ejeknya kepada Kuda.
“Ban siapa yang bocor? Hahaha,” ia menertawakan suara desis Ular.
Begitulah pekerjaan Beo setiap hari. Ia sibuk mengintip dan menertawakan penduduk hutan lainnya yang mencoba suara baru. Teman-temannya tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka malu dan langsung menghindar dari Beo. Tapi Beo selalu berhasil menemukan dan menirukan suara mereka.
“Mbeeeek,” tirunya ketika melihat Kambing.
“Ngok-ngooook,” tirunya ketika melihat Babi.

Tak terasa sudah satu minggu. Penduduk hutan harus berkumpul kembali untuk mengumumkan suara yang mereka pilih.
Ibu Peri Penjaga Hutan memanggil mereka satu per satu. Beo saja yang masih saja tertawa. Ia pikir teman-temannya bodoh, karena suara yang mereka temukan lucu-lucu.

Tibalah giliran Beo untuk mengumumkan suara barunya. Ia maju ke depan.
“Mbeeeek,” jeritnya.
“Hei itu suaraku,” kata Kambing.
Yang lain tertawa.
Beo tertegun. Ia baru sadar, selama ini ia terlalu sibuk mengejek teman-temannya sehingga lupa untuk mencari suaranya sendiri.
“Muuu,…guk-guk,…meong,” Beo panik. Ia menirukan saja suara yang pernah ia dengar. Tentu saja Sapi, Anjing, dan Kucing tertawa terbahak-bahak.
Beo sangat malu. Akhirnya ia menangis tersedu-sedu. Ia minta maaf kepada teman-temannya.

Dengan tersenyum Ibu Peri Penjaga Hutan berkata, “Sudahlah, kamu akan tetap kuhadiahkan sebuah suara. Tapi sebagai pelajaran, kau akan tetap menirukan suara orang, sehingga kau akan ditertawakan selamanya.”
Begitulah riwayatnya, mengapa burung beo selalu menirukan suara-suara.



Kasut Bidadari
Oleh: Emmi Mira
(Bobo No. 35/XXIX)


Kasut Bidadari adalah nama sejenis Anggrek yang tumbuh di hutan. Kasut berarti sepatu. Anggrek Kasut Bidadari yang tumbuh di tanah ini sangat indah. Bunganya seperti disulam dengan benang emas. Tepiannya berwarna perak. Karena indahnya, ada dongeng tentang anggrek Kasur Bidadari ini. Beginilah ceritanya…

Dahulu kala, di kerajaan kahyangan, ada tujuh puteri yang sangat jelita. Nama-nama mereka diambil dari nama bunga. Mawar, Dahlia, Cempaka, Tanjung, Kenanga, Cendana dan si bungsu Melati. Mereka masing-masing mempunyai kesukaan yang berbeda. Yang paling menonjol dari antara mereka adalah si bungsu Melati.

Melati sangat suka bemain-main di hutan Rimba Hijau. Hutan itu sering dikunjungi manusia. Ayah mereka berulang kali melarang Melati bermain di hutan itu. Sang ayah takut jika puterinya itu bertemu dengan manusia.

Di rimba itu terdapat sungai dengan air terjun yang indah. Di saat Cuaca cerah, gemercik airnya membias memantulkan sinar matahari. Sehingga terbentuklah warna-warna indah seperti pelangi.

Suatu hari Melati mengajak semua kakaknya ke Rimba Hijau. Mereka turun ke bumi dengan meneliti pelangi. Mereka mengenakan pakaian dan sepatu yang indah. Setibanya di bumi, mereka asyik bermain di air terjun.

Sedang asyiknya mereka bermain, lewatlah seorang pemburu. Ia sangat terkejut melihat ketujuh bidadari itu.
"Hei, siapa kalian? Aku belum pernah melihat kalian!" seru pemburu itu.
Ketujuh puteri itu sangat terkejut. Mereka langsung terbang melayang ke angkasa. Saking terburu-buru, sebelah sepatu Melati jatuh ke bumi. Melati bermaksud mengambilnya. Namun kakak-kakaknya melarangnya. Ketujuh bidadari itu lalu kembali meniti pelangi. Perlahan-lahan pelangi itu pun mulai menghilang.

Pemburu tadi terpana menyaksikan kepergian ketujuh bidadari itu. Ia lalu memungut sebelah sepatu Melati yang tadi terjatuh. Namun, sepatu itu tiba-tiba terjatuh lagi dari tangannya. Pada saat itulah terjadi kejadian aneh. Sepatu tadi perlahan-lahan berubah menjadi bunga yang indah. Setiap helai kelopaknya seperti tersulam dari benang emas dan perak.
"Aneh… kasut tadi mengapa bisa menjadi bunga? Tentu ketujuh gadis tadi adalah bidadari…" gumam pemburu itu. "Karena berasal dari kasut, kunamakan saja bunga ini Kasut Bidadari," gumamnya lagi.

Demikianlah… Akhirnya sampai kini bunga itu dinamakan Kasut Bidadari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

                                                              

                                                                       my love school^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Shivers like this ^^
I want to be a musisi Go International :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

         

        semangat baru! yang baik mari kita pertahankan! yang kurang mari kita sempurnakan!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KODOK STRUK
Karya Hendra
Banyak hal yang enggak bisa gue lupain gitu aja sewaktu gue masih di SMA. Salah satunya tentang guru olahraga gue. Namanya Arul, postur tubuhnya tinggi langsing dengan rambut tipis. Dia banyak cerita tentang pengalamannya, diantara semua pengalamannya, jujur dari lubuk hati gue paling dalam, enggak ada satupun yang bisa gue percaya. Gue enggak percaya dia pernah bermain di klub bola Bayern Munchen, kalau dia memang pernah pasti dia udah jadi pelatih bola bukan jadi guru olahraga. Dia mungkin mempunyai kepercayaan diri yang sangat sangat tinggi.

Pengalaman menarik pada saat jam pelajarannya itu pas dia sedang menjelaskan gaya dalam berenang. Gue yakin kalau kalian lihat bagaimana dia mempraktekkannya, pasti kalian akan sawan/kesambet. Tapi yang bikin seru adalah kita enggak boleh ketawa pada saat dia menjelaskannya. Sumpah ini seperti acara Tahan Tawa yang ada di Trans TV. Kalau di Tahan Tawa ada bopak sebagai pengujinya disekolah kami ada Arul.
Kami sekelas sebenarnya tidak ada yang tahan ingin ketawa pada saat dia mempraktekan renang gaya kodok. Gayanya enggak seperti kodok yang normal tapi lebih mirip kodok struk. Mungkin lebih bagus kodok struk kali daripada dia.

Pada saat itu salah satu temen gue ketangkep kamera sedang tertawa karena gaya kodok struk itu. Dan keluarlah jati diri Arul sebagai sosok kejam yang dtakuti oleh para murid sekolah itu termasuk gue. Dia merasa direndahkan oleh pansek karena sudah berani menertawakannya. Sebenarnya satu kelas pada ketawa semua sih cuma panseknya aja lagi kena sial. Kasihan banget memang pansek dia mungkin belum mandi wajib makanya kena sial seperti itu.

Satu kelas langsung sunyi, enggak ada yang berani bicara, enggak ada yang berani bergerak, enggak ada yang berani membuka mulut dan enggak ada yang berani bernapas. Kasian pada mati semua dong.hehe Gue pengen banget nyarankan pansek untuk pura pura gila jadi dia enggak kena marahnya Arul. Tapi gue masih mencoba mengumpulkan keberanian gue. Setetes demi setetes gue kumpulin dan akhirnya gue urungkan niat baik gue ini karena Arul makin marah dan menyuruh pansek untuk keluar dari kelas pada saat itu juga.

Setelah kejadian yang menegangkan itu berakhir, suasana kelas menjadi hening dan serius menerima pelajarannya kecuali gue dan 3 teman gue. Kami berempat masih aja ngeledek dia. Kami memang segerombolan siswa yang usil dan sering nyeletuk disaat guru menjelaskan. Terutama si Alam, dia terlihat serius tetapi sebenarnya dia itu orang gila yang turun kedunia dan ditugaskan untuk mengganggu kami semua.

Arul pun makin semangat menjelaskan dan kami makin enggak ngerti dengan semua gaya yang dia praktekan. Gue ngeliat keluar jendela berharap ada mobil ambulance dari rumah sakit jiwa. “Semoga aja dia bukan pak Arul yang asli semoga dia orang gila yang sedang menyamar menjadi pak Arul.” Itu doa gue pada saat itu.

Yang gue senang itu pada saat dia kehabisan bahan untuk cerita. Hanya dengan itu dia mau membebaskan kami dari kelas dan mata pelajaran yang berbahaya yang mungkin bisa membuat kami jadi tertular oleh dia.

Gue sadar pada saat kuliah, banyak ilmu dan nasehat yang gue dapat dari beliau. Gue beranggapan dia melakukan itu semua agar kami bisa punya cita cita yang tinggi. Agar selalu berusaha untuk bisa dapetin apa yang kita inginkan. Tapi Gue hanya bisa membalasnya dengan ucapan Terima Kasih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Acha Septriasa Sampai Menutup Mata :



Intro : C - G

G             D  
Embun di pagi buta
Em             Bm
menebarkan bau asa
C                G
detik demi detik ku hitung
 A                D
inikah saat ku pergi

(*)
G              D
Oh tuhan ku cinta dia
Em             Bm
Berikanlah aku hidup
C                G
takkan ku sakiti dia
A                   D   B
hukum aku bila terjadi

Reff :
 Em                    Am
aku tak mudah untuk mencintai
 D                       G
aku tak mudah mangaku ku cinta
 C                Gdim   F#7
aku tak mudah mengatakan
       B      B7
aku jatuh cinta

  Em                    Am
Senandungku hanya untuk cinta
  D                   G
tirakatku hanya untuk engkau
  C            Am   
tiada dusta sumpah ku cinta
          B7         Em D C G
sampai ku menutup mata
     Am           B7          G
Cintaku sampai ku menutup mata

Intro : G - Cm - G - Cm

Back to (*), Reff

Outro : G - Cm - G - Cm – G




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wahai Wanita, Lupakanlah mencari pria yang terbaik, tetapi fokuslah pada dirimu tuk menjadi wanita Terbaik..
Hormatilah dirimu, jika engkau ingin mendapatkan cinta yang menghormatimu.
Tidak perlu merasa takut kehilangan seseorang, karena masih ada banyak orang di sekililingmu yang takut kehilanganmu.
Cinta akan terasa indah jika saling menyayangi, saling percaya, dan saling setia
Pria sejati tidak akan selingkuh karena menghargai pasangannya-
Cinta itu tidak selalu menuntut kesempurnaan. Cinta itu ketika kita dapat menutupi kekurangan seseorang dalam kebersamaan.
Tuhan, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagiaan & sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram
Betapa pun sulitnya perjalananmu, selalu ingatlah Tuhan, agar keselamatanmu selalu terpelihara.
Semua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa.
Jangan hanya melihat Fisik karena cinta bukan sekedar memuji.
----------------------------------------------------

by: mario teguh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS